Senin, 02 Mei 2011

Akuntansi Diferensial

Akuntansi Diferensial
Pengertian Informasi Akuntansi
Informasi sebagi suatu fakata, data, pengamatan, serta persepsi atau suatu yang lainnya yang menambah pengetahuan. Informasi diperluka manusia untuk mengurangi ketidakpastian dan selalu menyangkut masa yang akan datang yang mengandung berbagai ketidakpastian da selalu menyangkut pemilihan berbagai alternatif tindakan yang ada. Oleh karena itu, pengambilan keputusan selalu mengumpulkan informasi untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapinya dalam pemilihan alternatif tindakan tersebut.
Informasi akuntansi sebagai bahasa bisnis dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu:
1. Informasi operasi
Informasi operasi ini merupakan bahan baku untuk mengolah tipe informasi akuntansi yang lain: informasi akuntansi keuangandan informasi akuntansi manajemen.
2. Informasi akuntansi keuangan
Informasi akuntansi keuangan ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang disebut akuntansi keuangan.
3. Informasi akuntansi manajemen
Informasi akuntansi manajemen ini dihasilkan oleh sistem pengolahan informasi keuangan yang disebut akuntansi manajemen.
Pengertian informasi akuntansi diferensial
Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan lain. Informasi akuntansi masa yang akan datang dan berbedadiantara alternatif yang dihadapi oleh pengambilan keputusan. Informasi ini diperlukan olen manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut masa depan, maka akuntansi yang relevan adalah informasi yang akan datang pula. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan alternatif diantara berbagai altrnatif yang tersedia, maka informasi akuntansi yang bermanfaat adalah informasi akuntansi yang berbeda diantara tiap-tiap alternatif yang akan dipilih.
Informasi akuntansi diferensial terdiri dari aktiva, pendapatan dan biaya informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (Diferensial Revenues), sedangkan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (diferensial assets).
Manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan
1. Membeli / membuat
Keputusan membeli atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen terutama dalam perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai komponen dan yang memproduksi berbagai jenis produk.
2. Menjual / memproses lebih lanjut suatu produk
Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih.
3. Menghentikan / melanjutkan produksi produk tertentu
Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan keputusan, menghentikan atau tetap melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha departemen yang mengalami kerugian tersebut.
4. Menerima / menolak pesanan khusus
Dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial yang relevan adalah pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Jika pendapatan diferensial (yaitu tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus tersebut) lebih tinggi dibandingkan dengan biaya diferensial ( yaitu tambahan biaya karena memenuhi pesanan khusus tersebut maka pesanan khusus sebaiknya diterima). Dilain pihak, jika pendapatan diferensial lebih rendah dibandingkan dengan biaya diferensial , maka pesanan khusus sebaiknya ditolak.
Informasi akuntansi diferensial yang relevan dalam pengambilan keputusan menerima / menolak pesanan khusus
Istilah biaya relevan seringkali disamakan dengan biaya diferensial. Hal ini tidak benar, istilah relevan mempunyai pengertian berhubungan dengan sesuatu. Suatu biaya disebut relevan jika biaya tersebut berhubungan dengan tujuan perekayasaan biaya tersebut. Jika manjemen bermaksud mengetahui harga pokok produk yang diprodukasi dalam bulan tertentu, maka mengumpulkan biaya produksi sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk produksi dalam bulan yang bersangkutan. Biaya produksi sesungguhnya tersebut merupakan biaya relevan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pengumpulan informasi tersebut. Menurut definisinya, biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang dinilai dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi, untukmencapai tujuan tertentu. Per definisi, dengan demikian tidak ada satupun biaya yang tidak relevan, karena setiap biaya memang direkayasa untuk memenuhi tujuan.
Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah yang lebih tepat: biaya diferensial. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan alternatif masa yang akan datang, dan untuk dapat melakukan pemilihan pengambilan keputusan harus dapat membedakan diantara alternatif tersebut secara unik disebut dengan istilah informasi akuntansi diferensial. Oleh karena itu , istilah biaya diferensial berbeda pengertiannya dengan biaya relevan, karena istilah biaya relevan adalah istilah yang umum, yang tidak selalu berhubungan dengan pengambilan keputusan.
Penggolongan biaya
1. Biaya diferensial versus biaya relevan
Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah yang lebih tepat: biaya diferensial . karena pengambilan keputusan selalu menyangkut pemilihan alternatif masa yang akan datang, dan untuk dapat melakukan pemilihan pengambilan keputusan harus dapat membedakan diantaranya alternatif yang tersedia, maka informasi yang relevan adalah informasi masa yang akan datang dan berbeda diantara alternatif yang akan dipilih.
2. Biaya keluar dari kantong (out –of-pocket-cost)
Biaya keluar daru kantong merupakan salah satu elemen biaya diferensial , namun biaya diferensial tidak hanya terbatas pada biaya keluar dari kantong saja. Dalam pengambilan keputusan tertentu biaya tidak hanya mencakup biaya keluar dari kantong saja, namun mencakup pula biaya kesempatan.
3. Biaya kesempatan (opportunity)
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat yang dipilihnya alternatif tertentu. Biaya kesempatan merupakan salah satu elemen biaya diferensial, namuna biaya diferensial tidak terbatas pada biaya kesempatan saja. Biaya diferensial mencakup pula biaya keluar dari kantong disamping dalam pengambilan keputusan tertentu, biaya diferenasial mencakup pula biaya kesempatan.
4. Biaya tambahan ( incremental cost)
Biaya tambahan adaah tambahan biaya yang akan terjadi jika ssuatu alternatif yang berkaitan dengan perubahan volume kegiatan yang dipilih. Biaya tambahan merupakan informasi akuntansi manajemen yang diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penambahan dan pengurangan volume kegiatan. Karena biaya tambahanmerupakan tambahan biaya yang berhubungan dengan suatu alternatif, maka biaya ini sesungguhnya berasal dari pengertian biaya diferensial. Biay tambahan merupakan jumlah semua biaya diferensial yang berhubungan dengan suatu alternatif yang berkaitan dengan penambahan atau pengurangan volume kegiatan.
5. Biaya diferensial versus biaya depresiasi
Depresiasi merupakan alokasi secara periodik harga pokok aktiva tetap yang diperoleh pada waktu lampau. Depresiasi adalah berasal dari keputusan penanaman modal jangka panjang. Jika keputusan penanaman modal telah dilaksanakan dan aktiva tetap telah dibeli, biaya depresiasi yang kemudian terjadi ditentukan dengan mempertimbangkan umur ekonomis aktiva tetap tersebut dengan metode depresiasi yang dipilih oleh manajemen, depresiasi berhubungan erat dengan pengambilankeputusan jangka panjang dan hanya dipengaruhi pada saat keputusan penanaman modal diambil. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi bukan merupakan biaya diferensial dan dapat diabaikan.

Biaya Standar

Secara umum biaya didefinisikan sebagai sumber daya ekonomis yang dikorbankan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu, tetapi di dalam suatu pengambilan keputusan yang berbeda.
Menurut Horngren Foster (2005)
" Biaya sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam unit uang yang harus dikeluarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa." 

Menurut Mulyadi (2007;387)
" Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu dibawah asumsi kegiatan ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu." 

Menurut Carter Usry (2005;153)
" Biaya Standar adalah biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama satu periode tertentu.

Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Jika biaya standar ditentukan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaannya dengan efektif, karena telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan. Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja dan kegiatan yang lain.

Biaya Penyusutan

Setiap perusahaan akan melaporkan segala aktifitasnya yang berhubungan dengan laporan keuangan kepada pihak perpajakan. Salah satu aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan laporan keuangan adalah biaya penyusutan. Dan pada waktu perusahaan melaporkan biaya penyusutannnya akan terjadi beberapa perbedaan dalam perhitungan biaya penyusutan dengan pihak perpajakan. Pada laporan keuangaan PT. Terang Kita yang telah menyusut nilai aktivanya seperti gedung kantor, gudang, mesin, truk, dan komputer, mengalami perbedaan perhitungan dengan pihak perpajakan. Dimana perbedaan tersebut secara langsung akan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Adapun faktor penyebab perbedaan total perhitungan biaya penyusutan aktiva tetap menurut perusahaan adalah pada waktu menghitung biaya penyusutan gedung kantor, gudang, mesin, dan komputer. Dimana pada waktu menghitung biaya penyusutan gedung kantor, perusahaan mengikut sertakan nilai residu di dalam perhitungan biaya penyusutan sedangkan perpajakan tidak. Pada waktu menghitung biaya penyusutan gedung, perusahaan menghitung pada saat aktiva tersebut digunakan sedangkan perpajakan menghitung pada saat aktiva tersebut diperoleh. Pada waktu menghitung biaya penyusutan mesin, perbedaan terdapat pada pengakuan umur ekonomis (masa manfaat) dimana perusahaan menetapkan umur ekonomisnya berdasarkan taksiran sedangkan perpajakan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 82/KMK.04/1995 tanggal 7 februari 1995 Lampiran III, dimana mesin dikelompokan sebagai golongan III. Pada waktu menghitung biaya penyusutan komputer, perbedaan terdapat pada pengakuan umur ekonomis (masa manfaat) dimana perusahaan menetapkan umur ekonomisnya berdasarkan taksiran, sedangkan perpajakan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 82/KMK.04/1995 tanggal 7 februari 1995 Lampiran II, dimana komputer dikelompokan dalam kelompok II. Daftar Pustaka (1995-2002)

Biaya Menurut para ahli

Pengertian Biaya
Menurut Supriyono (2000;16), Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
Menurut Henry Simamora (2002;36), Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.
Menurut Mulyadi (2001;8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis  yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Menurut Masiyah Kholmi, Biaya adalah pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat di saat sekarang atau di masa yang akan datang bagi perusahaan.
Penggolongan Biaya
Menurut Mulyadi (2005:13), Biaya digolongkan sebagai berikut;
1. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan  singkat mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut “biaya telepon”.
2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: (1). Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. (2). Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll. (3). Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.
3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Ada 2 golongan, yaitu: (1). Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.(2). Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu (1). Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji  direktur produksi. (2). Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. (3). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan. (4). Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu; (1). Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang. (2). Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.
Biaya Pemasaran
Menurut Mulyadi (2005:487), Biaya pemasaran dalam arti sempit dibatasi artinya sebagai biaya penjualan, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar. Sedangkan biaya pemasaran dalam arti luas meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai.
Menurut Hansen & Mowen (2001:47), Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan produk atau jasa, meliputi biaya gaji dan komisi tenaga jual, biaya iklan, biaya pergudangan dan biaya pelayanan pelanggan.
Menurut Henry Simamora (2002:37), Biaya pemasaran atau penjualan (Marketing Cost) meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapat pesanan pelanggan dan menyerahkan produk atau jasa ke tangan pelanggan.
Penggolongan Biaya Pemasaran
Mulyadi (2005:488) menggolongkan biaya pemasaran menjadi dua golongan, yaitu: (1).Order Getting Cost (Biaya untuk mendapatkan pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contohnya; biaya gaji dan wiraniaga, komisi penjualan, advertensi dan promosi. (2). Order Filling Cost (Biaya untuk memenuhi pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengusahakan agar produk sampai ke tangan pembeli/konsumen. Contohnya; biaya pergudangan, biaya pengangkutan dan biaya penagihan.
Biaya Promosi
Menurut Phillip Kotler dialihbahasakan Benyamin Molan (2000:640), Biaya promosi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk promosi.
Menurut Henry Simamora (2002:762), Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam promosi untuk meningkatkan penjualan.
Biaya Layanan Konsumen
Menurut Phillip Kotler (2000:41), biaya layanan konsumen adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, dan menggunakan produk atau jasa tersebut.
Menurut E. Jerome Mc.Carthy dialihbahasakan Gunawan Hutauruk, biaya layanan konsumen adalah jenis-jenis pengeluaran yang mendukung operasi suatu perusahaan.
Tentu saja masih banyak jenis-jenis biaya lainnya, yang belum atau tidak sempat ditulis………….to be continued
Sumber:
1.        Hansen & Mowen. 2001. Manajemen Biaya, Edisi bahasa Indonesia, Buku Dua, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
2.        Henry Simamora.2002. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
3.        Kotler, Phillip. 2000. Manajemen Pemasaran, Alihbahasa Benyamin Molan. Jakarta: Erlangga.
4.        Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya,edisi ke-6. Yogyakarta: STIE YKPN.
5.        Supriyono. 2000. Akuntansi Biaya, Buku 1, edisi dua. Yogyakarta: BPFE.

Biaya

BIAYA (COST)
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.
Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan pendapatan (revenue) dalam suatu periode akuntansi.
Obyek Biaya (Cost Object) adalah unit atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan diukur. Unit atau aktivitas itu dapat berupa: produk, order, departemen, divisi, proyek.
Macam-macam Biaya (cost)
Biaya Produksi :
-Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.
-Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
Biaya Non-pabrikasi :
-Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
-Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan
Departemen :
-Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua departemen atau lebih.
-Joint Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
Periode Akuntansi :
-Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
-Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
Volume Produksi :
-Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
-Biaya Variabel (VC) : Biaya yang bertambah seiring dengan pertambahan produksi.
a)Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang.
Rumus : TC = TFC + TVC
b)Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi.
Rumus : AC = TC / Q
Q ialah Produk.
c)Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi
Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan
PENDAPATAN (REVENUE)

Selain biaya produksi, ada juga Pendapatan/Revenue yaitu berapa jumlah pendapatan yang akan diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.
•Total Revenue (TR) : total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi sejumlah unit barang tertentu.
•Kuantitas Barang (Q) : total jumlah barang yang diproduksi produsen
•Average Revenue (AR) : harga rata-rata unit barang AR=TR/Q


a
. Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi produk tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
b. Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka pengarahan, pengendalian, dan pengoperasian perusahaan.
c. Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka promosi suatu produk.
d. Biaya keuangan
Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk operasi perusahaan, misalnya biaya bunga.

7. Pembebanan sebagai biaya (period charged to income):
a. Biaya produksi (product costs)
Biaya produksi adalah biaya yang langsung maupun tidak langsung dapat diidentifikasikan kepada produk tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi dilaporkan sebagai persediaan sampai dengan produk yang bersangkutan terjual. Jika produk terjual, biaya produksi yang terkandung dalam persediaan akan dibebankan sebagai biaya (expense) yang disebut harga pokok penjualan.
b. Biaya periode (period costs)
Biaya periode adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung tidak dapat dihubungkan dengan suatu produk. Biaya periode harus dibebankan sebagai biaya pada periode terjadinya. Contoh biaya periode adalah semua biaya administrasi, biaya pemasaran, dan biaya keuangan.

8. Hubungan dengan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan:
a. Biaya dianggarkan dan standar (standard and budgeted costs)
b. Biaya terkendali dan tak terkendali (controllable and noncontrollable costs)
c. Biaya committed dan kebijakan (committed and discretionary fixed costs)
d. Biaya relevan dan tak relevan (relevant and irrelevant costs)
e. Biaya diferensial (differential costs)
f. Biaya kesempatan (opportunity costs)
g. Biaya batas penutupan usaha (shutdown costs) 



Biaya Produksi

     DEFINISI BIAYA


Biya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.

Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.

Ilmu yang mempeajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntasnsi biaya pada perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas : mencatat, mengklasifikasikan, mengintrespestasikan, menyajikan dan mengendalikan biaya dari proses produksi.


&  PENGELOMPOKAN BIAYA


Biaya dapat digolongkan berdasarkan sudut tinjauan, antara lain :
  1. Menurut keterlibatan biaya dalam pembuatan produk :
    1. Biaya bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-bahan yang menjadi bagian dari produk jadi.
    2. Biaya buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat dalam kegiatan proses produksi.
    3. Biaya tak langsung pabrik = biaya yang terjadi dipabrik
Biaya ini terdiri dari :
·         Biaya bahan tak langsung = biaya dari semua bahan-bahan yang tidak menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan menjadi barag. Contoh : pengelasan pada pembuatan mobil
·         Biaya buruh tak lansung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada dipabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk. Contoh : gaji untuk pekerja bagian perawatan mesin.
    1. Biaya komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik.
Biaya ini terdiri dari :
·         Biaya penjualan = pengeluaran yang dilakukan dalam rangka kegiatan penjualan suatu produk
·         Biaya administrasi = pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan pabrik.
  1. Menurut perubahan dalam volume produksi
    1. Biaya tetap : biaya yang tidak tergantung pada volume produksi
    2. Biaya variabel : biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi


&    BIAYA PRODUKSI


Cara penentuan biaya pembuatan produk :
  1. Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai
  2. Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum produk tersebut dibuat.
Biaya ini terbagi atas :
    1. Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada masa yang direncanakan.
    2. Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Harga pokok standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan.

Tujuannya adalah :
  1. Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
  2. Pengukuran efesiensi
  3. Penyederhanaan prosedur pembiayaan
  4. Penilaian persediaan
  5. Penentuan harga jul.
Cara penentuan biaya standar :
  1. Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
  2. Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
  3. Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang normal
  4. Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum
  5. Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik. 









&  CONTOH PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI


Harga jual hasil produksi PT. ”X” sebesar 20.425. dengan data-data biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :
Bahan baku yang digunakan
Awal tahun
Akhir tahun
Departemen A
Tarif upah langsung pada Dept. A
Jam kerja yang terjadi pada Dept. A
Tarif upah langsung pada Dept. B
Jam kerja yang terjadi pada Dept. B
Jam mesin pada Dept. B
Overhead pabrik Dept A (perjam buruh langsung)
Overhead pabrik Dept. B (perjam mesin)
2.400
4,10/jam
600
4,00/jam
300
200

2,00
1,80
1.300
4,10/jam
400
4,00
140
120

2,00
1,80


Biaya pemasaran dan administrasi yang dibebankan oleh perusahaan sebesar 25 % dari harga pokok produksi.
Tentukan biaya total produksi serta persentasi margin.









Jawab :
BAHAN LANGSUNG
Tanggal
Departemen
Biaya
Biaya Total
1 Januari
31 Desember
A
A
2.400
1.300


3.700

BURUH LANGSUNG
Tanggal
Depertemen
Jam
Upah/jam
Biaya
Biaya Total
1 Januari
1 Januari
31 Desember
31 Desember
A
B
A
B
600
300
400
140
4,10
4,00
4,10
4,00
2.460
1.200
1.640
560




5.860

OVERHEAD PABRIK
Tanggal
Dept.
Dasar Pengenaan (DP)
Jam
Biaya/DP
Biaya
Biaya Total
1 Januari
1 Januari
31 Desember
31 Desember
A
B
A
B
/jam buruh
/jam mesin
/jam buruh
/jam mesin
600
200
400
120
2,00
2,00
1,80
1,80
1.200
360
800
216




2.576





Bahan Langsung                  3.700
Buruh langsung
Dept. A          4.100
Dept. B           1.760
5.860
            9.560
Overhead Pabrik
Dept. A          2.000
Dept. B              576
                                                            2.576
Biaya Total Produksi                        12. 136

Biaya pemasaran & adm 25 % x 12.136 = 3.034

Maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan :
12.136 + 3.034 = 15.170
Harga jual produksi oleh perusahaan
    20.425
Laba yang diperoleh perusahaan :
20.425 – 15.170 = 5.255
Presentasi margin yang diperoleh perusahaan sebesar :
(5.255/20.425) x 100 % = 25,73 %